Karya Iriani Fermatasari
Setapak gelap gulita tanpa cahaya
Membisiki hati merenung dan merana
Tetesan embun pagi menyapa berseri-seri
Gundah kutatap sang bunga yang melayu
Semurung hati berlawankan pelangi
Laksana bergeming bersapakan udara
Aku bicara
Namun orang itu tak terlihat
Lelaki itu,
Menenggelamkanku dalam kebekuan hatinya
Harapan pun lenyap,
Bagai api yang meredup
Derap langkahnya
Meninggalkan seorang gadis pujangga
Dengan penuh luka
Hatinya tersayat
Hingga mendung menutupi parasnya
Sedih sendiri
Sakit sendiri
Enyahkan rasa
Matikan jiwa
Maaf yaa kalau puisinya kurang bagus, aku hanya menumpahkan apa yang aku pikirkan dan yang aku rasa. Masih belajar juga dalam pembuatan puisi ini, makanya terlihat amatiran kan? hahaha ^^
TAKE THIS OUT WITH FULL CREDIT!!
1 komentar:
Good!
Posting Komentar